Bali,
Pulau yang sangat terkenal di seluruh dunia akan kekayaan seni, budaya, dan
keindahannya. Tapi, bukan hanya itu, Bali juga terkenal dengan kulinernya
yang tidak kalah enaknya dengan kuliner di daerah lain.
seperti halnya dengan makanan tradisiomal yang dimiliki oleh masyarakat di Desa jJegu, Kec. Penebel, Kab Tabanan yaitu Entil
Entil adalah makanan tradisional sejenis ketupat yang
dibuat dari beras yang dibungkus daun.(kalo orang di Desa Jegu memakai “daun bambu“). Digunakannya daun untuk membungkus
bertujuan supaya Entil bisa bertahan lebih lama dibandingkan dibungkus dengan daun lain, dan rasanya pun akan menjadi lebih
enak. Beras yang sudah dibungkus kemudian dipasang-pasangkan dan diikat dengan
tali yang terbuat dari kelopak pisang yang sudah di keringkan. Satu kilogram beras biasanya menghasilkan kurang
lebih empat puluh bungkus atau dua puluh pasang entil, Proses pembuatan entil
hampir sama dengan membuat ketupat tetapi waktu merebusnya lebih lama. Untuk
membuat entil dua puluh pasang dengan hasil yang sempurna memerlukan waktu
kurang lebih dua sampai tiga jam. Semakin lama direbus hasil yang didapatkan
semakin baik. Entil yang baik biasanya tahan tiga sampai empat hari dan tidak
cepat basi.
Biasanya entil dibuat pada pagi hari pada hari
pengerupukan hari raya nyepi (bekal nyepi). Karena proses pembuatan entil ini memakan waktu cukup lama
kebanyakan masyarakat di Desa Jegu memasaknya menggunakan kayu bakar tanpa
memakai bantuan kompor gas. Biasanya kayu yang paling sering di pakai untuk
memasak entil adalah kayu dari pohon kopi, karena kayu jenis ini mengeluarkan
kobaran api yang besar dan tahan lama sehingga cocok untuk dipakai memasak yang
memerlukan waktu lama. Pada jaman dahulu menurut cerita-cerita dari tetua-tetua di Desa Jegu entil dibuat untuk
pasokan makanan
Seiring perkembangan jaman dimana listrik sudah dapat
dinikmati sampai ke pelosok pedesaan, sehingga teknologi yang menggunakan
listrik pun sudah semakin banyak pula. Sebutlah salah satunya alat penghangat
nasi. Dulu sebelum ada alat penghangat nasi entil merupakan satu-satunya
makanan paling tahan lama yang bisa dinikmati .
biasanya masyarakat di Desa Jegu juga membuat Entil ini untuk bekal jika mereka sedang berpergian jauh, misalnya saja Piknik, TiRTA Yatra dll.
Entil ini biasayana disjikan dengan Raon ayam, saur, kacang, dan ditambahkan kecap. EMMMM jika dibayangkan kayaknya enak banget ya.